• ***************************************************
  • Isi form berikut ini untuk memasarkan properti Anda

    Judul
    Alamat
    LT/LB (m2)
    Lebar Depan (m)
    Posisi/Letak
    Harga (Rp.)
    Spesifikasi Bangunan
    Keterangan Lain
    Foto/Gambar
    Email / No.Telp
    Image Verification
    Please enter the text from the image
    [ Refresh Image ] [ What's This? ]

    Tiga Bank Danai PLTU 2x100 MW

    Jumat, Maret 26, 2010 Pekanbaru Properti
    PEKANBARU (RP) - Tiga bank, sepakat mendukung pembiayaan pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) 2x100 MW di Tenayan Pekanbaru, Riau. Penandatanganan MoU rencana pembiayaan proyek ini dilakukan di Hotel Sari Pan Pasific Jakarta, Selasa (23/3) kemarin. Ketiga bank tersebut adalah Bank Riau, Bank Mandiri dan Bank BNI 46.

    Kesepakatan pembiayaan ini ditandatangani Dirut Bank Riau Ir H Erzon MM, Senior Vice President-Syndicated & Structured Finance Group Bank Mandiri Alexandra Wiyosodan dan Wakil Pemimpin Divisi Korporasi BNI 46, Rosa Delima Dwi Mutiari. Dari Bank Riau turut hadir Direktur Komersial dan Syariah Drs H Abdul Azis MBA dan Pemimpin Divisi Komersial, Yumadris.

    Dirut Bank Riau Ir H Erzon MM kepada Riau Pos malam tadi mengatakan, melalui MoU ini Bank Riau telah sepakat menganggarkan kredit atau pembiayaan senilai Rp200 miliar untuk pembangunan proyek PLTU 2x100 MW di Riau. Sedangkan Bank Mandiri dan BNI sepakat menyediakan pembiayaan masing-masing senilai Rp700 miliar. Total pembiayaan dari ketiga bank ini mencapai Rp1,6 triliun. Sedangkan total dana yang diperlukan untuk pembangunan PLTU 2x100 MW di Tenayan Pekanbaru ini mencapai Rp2,4 triliun.

    ‘’Ketiga bank, yaitu Bank Riau, Bank Mandiri dan Bank BNI menilai proyek PLTU 2x100 MW ini sangat layak untuk dibiayai. Oleh karena itulah disepakati kerja sama pembiayaan ini melalui penandatanganan MoU tersebut. Bahkan, Bank Mandiri dan BNI sebagai bank nasional siap menggandeng Bank Riau untuk pembiayaan proyek-proyek lain di Riau yang dianggap layak untuk dibiayai,’’ ujar Erzon lagi.

    Empat Hal Terpenuhi, PLN harus Menggesa
    Adanya dukungan dana dari ketiga bank tersebut melengkapi dukungan pembagunan PLTU
    2x100. Di antaranya adalah adanya Perpres Kelistrikan, lokasi yang sudah jelas, bantuan anggaran serta kondisi krisis listrik yang hingga saat ini mendera Riau. Karena itu PLN harus konsisten dan menggesa pembangunan PLTU tersebut.

    “Semuanya sudah jelas, baik lokasi maupun bantuan dana. Untuk itu sekarang PLN yang harus menggesa pembangunan PLTU ini. Paling tidak proses tender harus segera diselesaikan,” terang Gubernur Riau HM Rusli Zainal melalui Karo Humas Setdaprov Riau, Zulkarnain Kadir kepada Riau Pos malam tadi.

    Selain itu juga, Gubri berharap saat ini PLN benar-benar serius terkait pembangunan PLTU tersebut. Pasalnya, tahun 2012 mendatang Riau akan menjadi tuan rumah PON. Tidak hanya itu, beberapa program pemerintah juga memerlukan energi listrik tersebut. Namun begitu, Gubri juga berharap PLN tidak hanya membangun pembangkit melainkan juga jaringan agar seluruh masyarakat Riau hingga ke pelosok daerah mendapatkan listrik.

    “Pemprov Riau sangat mengapresiasi dengan dukungan perbankan yang ada di Riau karena telah memberikan bantuan dana untuk percepatan pembagunan PLTU ini. Pasalnya ini semua sangat ditunggu masyarakat. Dan kita minta PLTU 2x100 ini benar-benar untuk Riau,” pesannya.

    Sementara itu Manajer Humas dan Sumberdaya Manusia PLTN Wilayah Riau dan Kepulauan Riau (WRKR), Suwandi Siregar menyambut baik adanya MoU tersebut. Dia mengharapkan wujud kerja sama tersebut dapat memberikan kontribusi positif dalam mengembangkan proyel PLTU 2X100 MW tersebut. ‘’Kami sangat merespon positif dengan dukungan tersebut. Kami berharap kerja sama tersebut dapat terus berlanjut dalam mewujudkan pelaksanaan pembangunan PLTU 2X100 MW,’’ paparnya.

    Saat dikonfirmasi mengenai wujud kontribusi pihak bank tersebut, Suwandi mengatakan kontribusinya dalam bentuk dukungan finansial. Sedangkan untuk pelaksanaan teknis tetap dilaksanakan PLN.

    Lebih jauh saat ditanya mengenai perkembangan pembangunan PLTU tersebut, dia mengatakan saat ini masih dalam proses pelaksanaan tender. Namun menurut informasi yang diperolehnya, pada bulan April mendatang akan diketahui siapa pemenang tender yang otomatis menjadi pelaksana kegiatan.

    Suwandi menjelaskan, setelah diketahui pemenang tender, langkah selanjutnya adalah persiapan pengerjaan, seperti pematangan tanah dan lahan. Kondisi tersebut merupakan langkah awal dalam mengembangkan proyek pembangunan PLTU.

    Himpun Dana
    Sementara itu, terkait dengan penghimpunan dana di Bank Riau melalui program Sinar Tebar Milyar (STM), Erzon kepada Riau Pos akhir pekan lalu mengutarakan bahwa Bank Riau menargetkan bisa menghimpun dana dari masyarakat senilai Rp1 triliun sepanjang tahun 2010 ini. Erzon berkeyakinan, program STM yang baru diluncurkan oleh Gubernur Riau belum lama ini bisa menarik minat masyarakat Riau untuk menabung di Bank Riau.

    Dikatakan Erzon, kemampuan masyarakat Riau untuk menabung tergolong tinggi. Ini bisa dilihat dari tabungan yang dihimpun perbankan di Riau dan Kepri bisa tumbuh sebesar Rp2 triliun hingga Rp3 triliun.

    ‘’Daya tabung yang tinggi ini tentu saja harus bisa dimanfaatkan oleh Bank Riau. Untuk itu Bank Riau akan memberikan pemahaman kepada masyarakat Riau bahwa menabung di Bank Riau juga memberikan keuntungan yang bagus dan potensial,’’ papar Erzon lagi.

    Menurutnya, keinginan Bank Riau untuk menghimpun dana masyarakat dalam jumlah besar juga ingin mengimbangi dana pihak ketiga yang berasal dari pemerintah daerah. ‘’Bank Riau harus punya dana lain selain dana dari Pemda. Karena Bank Riau juga merupakan milik masyarakat Riau alangkah baiknya jika masyarakat Riau memanfaatkan Bank Riau untuk menyimpan uang mereka,’’ papar Erzon lagi.

    Lima Perusahaan Menang Tender PLN
    Dari Jakarta dilaporkan, PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) Persero menetapkan lima perusahaan sebagai pemenang dalam tender pengadaan batubara bagi pembangkit listrik 10 ribu MW (megawatt) tahap pertama. Kelima perusahaan itu berhak memasok batubara sebanyak 2,7 juta ton pertahun.

    ‘’Kelima perusahaan tersebut akan memasok batu bara selama 20 tahun,’’ ujar Direktur Energi Primer PT PLN, Nur Pamudji di Jakarta, Selasa (23/3). Kelima perusahaan tersebut secara resmi berhak memasok batu bara bagi kebutuhan Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU), terutama yang berada di luar Jawa dan akan dimulai tahun depan.

    Lima perusahaan pemenang tender itu antara lain, konsorsium PT Bina Insan Sukses Mandiri dan PT Tiramana, konsorsium PT Energi Batubara Lestari dan PT Batara Batari Sinergy Nusantara, PT Anzawara Satria, konsorsium PT Selatan Selabara dan PT Fajar Visikalam serta konsorsium CV Karya Utama Banua dan PT Daya Bambu Sejahtera.

    Perusahaan-perusahaan itu akan memasok batu bara sebanyak 2,7 juta ton pertahun dengan rincian, untuk PLTU Nagan Aceh sebesar 280 ribu per tahun, PLTU Pangkalan Susu Sumatera Utara sebanyak 480 ribu ton per tahun, PLTU Teluk Sirih Sumatera Barat sebanyak 480 ribu ton per tahun serta PLTU Bangka Baru Bangka Belitung sebanyak 315 ribu ton per tahun.

    Selain itu juga untuk PLTU Belitung Bangka Belitung sebesar 315 ribu ton per tahun, lalu PLTU Bengkalis Riau sebanyak 140 ribu ton per tahun, PLTU Selat Panjang Riau sebesar 140 ribu ton per tahun, PLTU Tanjung Balai Karimun Kepri sebanyak 130 ribu ton per tahun, PLTU Tarahan Baru Lampung sebanyak 280 ribu ton per tahun dan PLTU Asam-asam Kalimantan sebanyak 540 ribu ton per tahun.

    Nur mengakui, volume tender tahap tiga ini memang diturunkan dari rencana semula sebesar 3,2 juta ton pertahun menjadi 2,7 juta ton pertahun. Pasalnya, tender pasokan batubara untuk dua PLTU di Pulau Jawa yaitu PLTU Teluk Naga, Tangerang dan PLTU Pelabuhan Ratu, Jawa Barat dibatalkan. ‘’Jadi kebutuhan memang turun,’’ tegasnya.

    Keputusan PLN untuk membatalkan tender pasokan batu bara untuk dua PLTU di Pulau Jawa itu, kata dia, sudah disampaikan sejak jauh hari sebelum lelang dibuka. Menurut dia, pembatalan tersebut karena perseroan berencana membuka tender secara terpisah. ‘’Rencananya tender itu akan kami buka pertengahan tahun ini,’’ ungkapnya.

    Nur menambahkan PLN harus terpaksa mengganti bahan bakar gas dengan BBM di PLTGU Muara Tawar. Pasalnya, Perusahan Gas Negara (PGN) mengurangi pasokan gasnya dari target semula 250 BBTUD (british thermal unit per day) menjadi 100 BBTUD. Indikasinya itu akan berlangsung hingga Desember. ‘’Dengan asumsi harga BBM nonsubsidi Rp5.800 perliter, kita bisa tekor Rp2,4 triliun sepanjang tahun ini,’’ jelasnya.(amf/rio/eko/muh)


    0 komentar: Tiga Bank Danai PLTU 2x100 MW

    Posting Komentar