Bertambahnya beban biaya karena keberadaan Konsuil cukup membuat pengembang susah jual rumah. APERSI berharap persoalan tersebut dapat teratasi.
Riauterkini-PEKANBARU-Ketua Asosiasi Pengembang Perumahan dan Pemukiman Seluruh Indonesia (APERSI) Riau, Herwanto kepada Riauterkini Senin (23/3/10) mengatakan bahwa sektor properti menemui kendala dengan permasalahan kelsitrikan di Riau. Masalah tersebut membuat pengembang kesulitan menjual rumah.
Bukan hanya masalah kelistrikan saja yang menjadi kendala pengembang dalam menjual rumah kepada konsumen. Masalah perumahan yang wajib memiliki Sertifikat Layak Operasional (SLO) yang otomatis memerlukan dana cukup membebani biaya para pengembang. Pasalnya, pengembang hanya menyediakan dana untuk mendapatkan SLO dari Konsuil.
"Kami kesulitan menjual rumah. Karena listriknya hingga kini masih susah untuk penyambungan baru dari PLN. Belum lagi masalah kewajiban perumahan untuk memiliki Sertivikat Layak Operasional (SLO) yang dikeluarkan Konsuil yang menambah beban biaya para pengembang," terangnya.
Beban biaya untuk memiliki SLO didistribusikan pengembang kepada konsumen. Karena kalau ditanggung pengembang, bukannya untung, pengembang malah rugi. Jadi biaya SLO didistribusikan kepada konsumen. ujung-ujungnya menambah harga beli rumah. Kondisi tersebut membuat konsumen menjadi enggan atau bersikap menunggu hingga rumah teraliri listrik.
sumber : http://www.riauterkini.com/
0 komentar: Krisis Listrik dan Konsuil Sulitkan Pengembang Jual Rumah
Posting Komentar