• ***************************************************
  • Isi form berikut ini untuk memasarkan properti Anda

    Judul
    Alamat
    LT/LB (m2)
    Lebar Depan (m)
    Posisi/Letak
    Harga (Rp.)
    Spesifikasi Bangunan
    Keterangan Lain
    Foto/Gambar
    Email / No.Telp
    Image Verification
    Please enter the text from the image
    [ Refresh Image ] [ What's This? ]

    Jamsostek Realisasikan Kredit Uang Muka Perumahan Rp 9 Miliar

    Selasa, Oktober 20, 2009 Pekanbaru Properti 0 komentar

    Tingginya permintaan pekerja akan kepemilikan rumah, Jamsostek menyisihkan sebagian keuntungannya untuk dipinjamkan pada pekerja anggota Jamsostek sebagai uang muka kredir perumahan.

    Riauterkini-PEKANBARU-Kabid Program Khusus Jamsostek Riau Wilayah I Nurdiansyah kepada Riauterkini Senin (19/10/09) mengatakan bahwa tahun 2010, Jamsostek menargetkan pengucuran Pinjaman Uang Muka Perumahan (PUMP) sebanyak 1000 rumah. target tersebut ditetapkan karena tingginya permintaan masyarakat untuk kepemilikan rumah.

    Katanya, kebutuhan pekerja anggota Jamsostek terhadap perumahan cukup tinggi. Permintaan akan kredit perumahan meningkat tiap tahun. Untuk tahun ini saja jumlah permintaan sudah melebihi target. Jumlah target hanya 150 orang. Namun baru di triwulan III, permintaan sudah mencapai 233 orang.

    “Kita meminjamkan dana hanya untuk uang muka saja. Khusus untuk rumah siap huni tipe 36 plafondnya Rp 15 juta dengan jangka waktu 5 tahun. Angsuran untuk uang muka tersebut sebesar Rp 280-an ribu perbulannya dengan suku bunga flat sebesar 3 persen," terangnya.

    Katanya, pinjaman uang muka perumahan yang diberikan kepada anggota Jamsostek dengan rekomendasi perusahaan tempatnya bekerja dan belum memiliki rumah. Pinjaman tersebut adalah pinjaman lunak pada pekerja yang sudah menjadi anggota Jamsostek selama 1 tahun.

    Persyaratannya adalah rekomendasi dari REI atau Apeksi. Serta melampirkan bukti akad bahwa yang bersangkutan telah mengambil rumah.***(H-we)

    url:http://www.riauterkini.com/usaha.php?arr=26413


    [+/-] Selengkapnya...

    Devisit Listrik Kian Parah, PLN Rilis Daftar Pembangkit Rusak dan Minta Dimaklumi

    Sabtu, Oktober 17, 2009 Pekanbaru Properti 0 komentar


    PLN Wilayah Riau dan Kepri bakal menambah durasi pemadaman listrik. Pasalnya ada banyak pembangkit yang rusak. Perushaaan plat merah itupun minta dimaklumi.

    Riauterkini-PEKANBARU- Kabar buruk bagi para pelanggan PT. Perusahaan Listrik Negara (PLN) Wilayah Riau dan Kepulauan Riau. Berdasarkan siaran pers PLN, terjadi peningkatan devisit energi listrik untuk beberapa hari ke depan. Penyebabnya ada sejumlah pembangkit yang selama ini memasok listrik ke Riau mengalami kerusakan dan sedang dalam perbaikan.

    Menurut PLN ada tujuh pembangkit yang sampai saat ini kondisinya belum normal. Ketujuh pembangkit tersebut adalah Stator Generator PLTU Ombilin, Sumatera Barat # 2 (91 MW) yang rusak sejak 17 Agustus 2009 dan masih dalam perbaikan, kedua PLTU Tarahan, Sumatera Selatan # 4 (88,4) mulai 8 Oktober s/d 14 November 2009 status masih perbaikan, ketiga PLTA Kotapanjang # 2 (38 MW) 12 Okt s/d 25 Desember 2009 kondisinya parah dan harus dibongkar total atau major overhaul, empat pekerjaan Offline Water Washing PLTGU AGP Borang (150 MW) sejak 10 Oktober 2009, kelima Perbaikan pipa boiler PLTU Tarahan # 3 (89 MW) sejak 09 Oktober 2009, keenam pekerjaan Overhaul PLTG TM Borang # 1 (17,5 MW) sampai dengan 15 November 2009 dan keterbatasan Transfer Daya dari Sistem Sumbagsel, dan kondisi Pembangkitan pada Sistem Sumbagut yang tidak memungkinkan mentransfer daya ke Subsistem Sumbagselteng.

    Kondisi tersebut diatas mengakibatkan terjadinya pengurangan (defisit) daya pada Sub Sistem Riau dengan kuota pengurangan daya pada periode 16 Oktober s/d 18 Oktober 2009 waktu 00.01-24.00 WIB untuk pelanggan di Pekanbaru, Bangkinang, Pasirpengaraian, Dumai, Duri dan Teluk Kuatan.

    Secara umum kondisi devisit mulai 9 sampai 15 oktober pada pukul 00.01-18.00 WIB devisit 39,6 MW, sedangkan pada pukul 18.00-24.00 WIB devisit 45,0 MW. Kondisi lebih parah terjadi mulai 16-18 Oktober. Pada pukul 00.01-18.00 WIB devisit 55,7 MW dan pada pukul 18.00-24.00 WIB devisitnya mencapai 68,3 MW.

    Untuk mengatasi masalah tersebut, PLN mengaku telah menyusun sejumlah solusi, seperti relokasi PLTD Sewa 8 MW dari Paya Pasir ke Teluk Lembu pada akhir tahun 2009 dan relokasi PLTG Truck Mounted 20 MW dari Paya Pasir ke Teluk Lembu awal tahun 2010.

    Atas kondisi yang tak diinginkan tersebut, PLN berharap masyarakat dapat memahami dan memaafkan PLN.***(rls/mad)

    url: http://www.riauterkini.com/sosial.php?arr=26377

    [+/-] Selengkapnya...

    Warga Pekanbaru Kesulitan Mendapatkan Gas Elpiji

    Pekanbaru Properti 0 komentar

    Keberadaan gas elpiji di Pekanbaru belakangan langka. Jikapun ada harganya melambung. Kondisi ini diduga terkait rencana konversi minyak tanah ke gas.

    Riauterkini-PEKANBARU- Menjelang dilakukannya Konversi Minyak tanah ke Gas, keberadaan Tabung Gas LPG di Pekanbaru mengalami kelangkaan. Jika ada pun, harga yang ditawarkan kepada konsumen terbilang tinggi. Untuk satu tabung gas berukuran 12 Kg dari kisaran Rp.56 ribu-Rp.60 ribu mencapai Rp80 ribu.DPRD pun menyarankan Badan Pengawas Migas (BPM) untuk melakukan pencabutan izin terhadap agen ataupun distributor yang sengaja melakukan kecurangan terjadinya kelangkaan LPG dipasaran.

    Menanggapi permasalahan kelangkaan tabung Gas LPG dipasaran, salah seorang anggota DPRD Kota Pekanbaru, Sondia Warman kepada wartawan, (15/10) diruang kerjanya mengatakan pemerintah dalam hal ini Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kota Pekanbaru,agar segera melakukan pengawasan dilapangan untuk mengetahui secara pasti, apa sebenarnya yang menyebabkan kelangkaan stok tabung gas LPG.

    Terjadinya kelangkaan dianggap tidak masuk akal, sebab Stasiun Pengisian Bahan Bakar Elpiji (SPBE) di Desa Pasir Putih Kecamatan Siak Hulu Kabupaten Kampar yang dipasok dari Kota Dumai, memiliki stok yang cukup hingga pihak agen dan distributor masih bisa mendapatkan dilapangan secara wajar seperti sebelumnya.

    Sejalan akan dilakukannya Konversi minyak tanah ke Gas kepada masyarakat miskin di Riau, khususnya Pekanbaru, kelangkaan dan naiknya harga LPG perlu diselidiki. Dalam hal ini, Disperindag harus bergerak melakukan pengawasan. Jika terbukti nantinya dilapangan dengan sengaja ada pihak Agen ataupun distributor yang melakukan permainan ini hingga menyebabkan kelangkaan, segera dilaporkan kepada pihak pertamina BPM," Tegas Sondia Warman.

    Dalam hal pemberian izin serta pencabutannya, BP Migas merupakan pihak yang berwenang. Untuk itulah, pemerintah harus melakukan tindakan tegas agar ketersediaan tabung gas tetap terjaga sebelum dan sesudah dilakukannya konversi. " Cabut saja izin agen atau distributor yang nakal itu," Ungkap Sondia. Lebih lanjut, Sondia menambahkan terjadinya kelangkaan ini, menandakan pemerintah belum siap untuk melakukan konversi minyak tanah ke gas. " Bukan, pemerintah bekerja. Hanya saja, kita melihat terjadinya kelangkaan sejalan dengan dilakukannya konversi, pemerintah belum siap," ungkap Sondia.

    Terkait permasalahan harga yang melambung mencapai 25 persen, dianggap tidak realistis karena sudah ada ketentuan yang mengatur harga LPG kepada konsumen. " Kita berharap harga LPG itu tidak naik. Kalaupun harus dinaikkan jangan tinggi dan harus jelas alasannya kenapa," seru Sondia lagi.Disperindag selaku pihak yang melakukan pengawasan, diharapkan bisa tegas. Konversi belum dilakukan, LPG sudah langka, bagaimana jika konversi sudah dilakukan. " Pemerintah harus mengatasi kelangkaan ini dengan menyiapkan tabung gas. Jangan sampai ketika konversi tabung gas 3 Kg kepada masyarakat miskin dilakukan, kelangkaan LGP semakin menjadi-jadi akibat ulah pihak yang tidak bertanggung jawab," sebut Sondia mengakhiri.**(yunk)

    url : http://www.riauterkini.com/usaha.php?arr=26368

    [+/-] Selengkapnya...

    Bangunan Tanpa Sumur Resapan Didenda Rp 50 Juta

    Rabu, Oktober 07, 2009 Pekanbaru Properti 0 komentar


    Pemko Pekanbaru akan menindak tegas pelanggar Peda N0.10/2006 tentang Sumber Daya Air dan Air Resapan. Denda Rp 50 juta bagi setiap pelanggar, misalnya bangunan tanpa sumur resapan.

    Riauterkini-PEKANBARU- Dinas Tata Ruang dan Bangunan (Distarub) Kota Pekabaru akan terus menyikapai tentang tatanan ruang dan pembangunan yang ada di Kota Pekanbaru. Salah satunya, adalah dengan mengaplikasikan makna hari Habitat Dunia yang mencerminkan lingkungan hidup yang serasi, indah dan sehat.

    Kepala Dinas Tata Ruang dan Bangunan (Distarrub) Kota Pekanbaru, Firdaus Ces kepada wartawan Senin,(5/10) di kantor Walikota Pekanbaru. Mengatkan, ”Jika peringatan Hari Habitat Dunia 2009 merupakan bentuk pemikiran kondisi pemukiman dunia dan hak atas hunian layak serta lebih mengingatkan kepada pertanggung jawaban untuk masa depan bagi seluruh makhluk hidup terutama bagi manusia itu sendiri. Dan semua itu bisa diawali dengan disiplin dalam meletakkan tata bangunan Kota yang memenuhi standarisasi bangunan yang baik.”

    Ia juga menyayangkan akan hal- hal yang merusak keindahan dan mencemaran lingkungan seperti,“ bencana banjir yang selama ini masih saja singgah di Kota Pekanbaru, hal ini perlu disekapi. Bahkan sejauh ini telah dilaksanakan evaluasi pencegahan dalam penataan tata ruang bangunan yang baik," ungkap Firdaus.

    Lanjut Firdaus, kedepanya diharapkan kepada seluruh intansi yang terkait untuk proaktif dalam melakukan pengawasan, baik dari sektor penataan kota, bangunan hingga kepada evaluasi permasalahan yang ada dalam penataan Kota Pekanbaru.

    Sedangkan upaya selama ini yang telah dilakukan pihak Distarub, diantaranya selama kurang lebih dua tahun melakukan sosialisasi terhadap Perda nomor 10 tahun 2006 tentang sumber daya air dan resapan. Direncanakan diawal Januari 2010 nanti kita akan tetapkan sanksi pelanggaran terhadap perda tersebut dengan denda Rp 50 juta bagi siapaun yang melanggar peraturan yang telah ditetapkan.. Ini dimaksud sebagai bentuk kompesasi, dan ketegasan dari pihak kami" tegasnya.**(yunk)

    url:http://www.riauterkini.com/lingkungan.php?arr=26214

    [+/-] Selengkapnya...

    225 Kejadian dan 6 Korban Jiwa, Pemadaman Listrik Picu Peningkatan Kebakaran

    Kamis, Oktober 01, 2009 Pekanbaru Properti 0 komentar

    Tahun 2009 terjadi peningkatan kebakaran di Kota Pekanbaru. Sampai September sudah 225 kejadian. Salah satu pemicu adalah seringnya listrik padam.

    Riauterkini-PEKANBARU- Dinas Pemadam Kebakaran (DKP) Kota Pekanbaru menyatkaan terjadi peningkatan kejadian kebakaran di Pekanbaru selama 2009. Dibandingkan tahun sebelumnya hanya hanya terjadi 200 kebakaran, saat ini, hingga September saja sudah 225 kali kebakaran terjadi. Tidak hanya dari aspek kuantitas yang meningkat, secara kualitas juga meningkat. Terbukti sudah 6 jiwa menjadi korban kobaran api di Pekanbaru.

    “Jika dibandingkan tahun lalu, jelas terjadi peningkatan kejadian peristiwa kebakaran pada tahun ini,” ujar Kepala DKP Kota Pekanbaru Syafril Nawawi kepada wartawan di Pekanbaru, Rabu (30/9/09).

    Tidak hanya dari aspek kuantitas terjadi kebakaran, dari sisi kualitas kebakaran di Pekanbaru tahun ini juga meningkat dratis. Jika sepanjang 2008 kebakaran tidak sampai menimbulkan korban jiwa, saat ini sudah 6 warga Pekanbaru jadi korban kobaran api.

    Dijelaskan Syafril, salah satu faktor yang memicu peningkatan kebakaran adalah seringnya listrik padam. “Sudah pasti pemadaman listrik sangat berpengaruh pada peningkatan terjadinya kebakaran,” tegasnya.

    Menurut Syafril, karena listrik mati-hidup akan memicu terjadi konsleting listrik. Selain itu, saat listrik pada penggunaan penerang alternatif, seperti lilin atau lampu minyak berpotensi menjadi sebab kebakaran. “Kalua lilinya diletak di dekat tempat tidur, kemudian kejatuhan kain, maka berkobarlah api,” tukasnya.

    Selain itu, Syafril mengakui, peningkatan kualitas kebakaran juga disebabkan minimnya prasarana dan sumber daya manusia yang dimiliki DKP Pekanbaru. Saat ini DKP hanya punya 13 unit mobil pemadam kebakaran dengan 134 personil. Padahal, dengan populasi penduduk sekitar 800.000 jiwa, mestinya DKP Pekanbaru punya 22 unit mobil pemadam kebakaran.

    Sebagai data tambahan, dari 225 kejadian kebakaran di Pekanbaru, 97 di antaranya merupakan kebakaran lahan kosong.***(mad)

    url:http://www.riauterkini.com/sosial.php?arr=26153

    [+/-] Selengkapnya...