• ***************************************************
  • Isi form berikut ini untuk memasarkan properti Anda

    Judul
    Alamat
    LT/LB (m2)
    Lebar Depan (m)
    Posisi/Letak
    Harga (Rp.)
    Spesifikasi Bangunan
    Keterangan Lain
    Foto/Gambar
    Email / No.Telp
    Image Verification
    Please enter the text from the image
    [ Refresh Image ] [ What's This? ]

    Warga Pekanbaru Kesulitan Mendapatkan Gas Elpiji

    Sabtu, Oktober 17, 2009 Pekanbaru Properti
    Keberadaan gas elpiji di Pekanbaru belakangan langka. Jikapun ada harganya melambung. Kondisi ini diduga terkait rencana konversi minyak tanah ke gas.

    Riauterkini-PEKANBARU- Menjelang dilakukannya Konversi Minyak tanah ke Gas, keberadaan Tabung Gas LPG di Pekanbaru mengalami kelangkaan. Jika ada pun, harga yang ditawarkan kepada konsumen terbilang tinggi. Untuk satu tabung gas berukuran 12 Kg dari kisaran Rp.56 ribu-Rp.60 ribu mencapai Rp80 ribu.DPRD pun menyarankan Badan Pengawas Migas (BPM) untuk melakukan pencabutan izin terhadap agen ataupun distributor yang sengaja melakukan kecurangan terjadinya kelangkaan LPG dipasaran.

    Menanggapi permasalahan kelangkaan tabung Gas LPG dipasaran, salah seorang anggota DPRD Kota Pekanbaru, Sondia Warman kepada wartawan, (15/10) diruang kerjanya mengatakan pemerintah dalam hal ini Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kota Pekanbaru,agar segera melakukan pengawasan dilapangan untuk mengetahui secara pasti, apa sebenarnya yang menyebabkan kelangkaan stok tabung gas LPG.

    Terjadinya kelangkaan dianggap tidak masuk akal, sebab Stasiun Pengisian Bahan Bakar Elpiji (SPBE) di Desa Pasir Putih Kecamatan Siak Hulu Kabupaten Kampar yang dipasok dari Kota Dumai, memiliki stok yang cukup hingga pihak agen dan distributor masih bisa mendapatkan dilapangan secara wajar seperti sebelumnya.

    Sejalan akan dilakukannya Konversi minyak tanah ke Gas kepada masyarakat miskin di Riau, khususnya Pekanbaru, kelangkaan dan naiknya harga LPG perlu diselidiki. Dalam hal ini, Disperindag harus bergerak melakukan pengawasan. Jika terbukti nantinya dilapangan dengan sengaja ada pihak Agen ataupun distributor yang melakukan permainan ini hingga menyebabkan kelangkaan, segera dilaporkan kepada pihak pertamina BPM," Tegas Sondia Warman.

    Dalam hal pemberian izin serta pencabutannya, BP Migas merupakan pihak yang berwenang. Untuk itulah, pemerintah harus melakukan tindakan tegas agar ketersediaan tabung gas tetap terjaga sebelum dan sesudah dilakukannya konversi. " Cabut saja izin agen atau distributor yang nakal itu," Ungkap Sondia. Lebih lanjut, Sondia menambahkan terjadinya kelangkaan ini, menandakan pemerintah belum siap untuk melakukan konversi minyak tanah ke gas. " Bukan, pemerintah bekerja. Hanya saja, kita melihat terjadinya kelangkaan sejalan dengan dilakukannya konversi, pemerintah belum siap," ungkap Sondia.

    Terkait permasalahan harga yang melambung mencapai 25 persen, dianggap tidak realistis karena sudah ada ketentuan yang mengatur harga LPG kepada konsumen. " Kita berharap harga LPG itu tidak naik. Kalaupun harus dinaikkan jangan tinggi dan harus jelas alasannya kenapa," seru Sondia lagi.Disperindag selaku pihak yang melakukan pengawasan, diharapkan bisa tegas. Konversi belum dilakukan, LPG sudah langka, bagaimana jika konversi sudah dilakukan. " Pemerintah harus mengatasi kelangkaan ini dengan menyiapkan tabung gas. Jangan sampai ketika konversi tabung gas 3 Kg kepada masyarakat miskin dilakukan, kelangkaan LGP semakin menjadi-jadi akibat ulah pihak yang tidak bertanggung jawab," sebut Sondia mengakhiri.**(yunk)

    url : http://www.riauterkini.com/usaha.php?arr=26368

    0 komentar: Warga Pekanbaru Kesulitan Mendapatkan Gas Elpiji

    Posting Komentar