• ***************************************************
  • Isi form berikut ini untuk memasarkan properti Anda

    Judul
    Alamat
    LT/LB (m2)
    Lebar Depan (m)
    Posisi/Letak
    Harga (Rp.)
    Spesifikasi Bangunan
    Keterangan Lain
    Foto/Gambar
    Email / No.Telp
    Image Verification
    Please enter the text from the image
    [ Refresh Image ] [ What's This? ]

    Masih Perlukan 8,5 Juta Unit Rumah

    Rabu, Desember 15, 2010 Pekanbaru Properti
    BANDUNG (RP)- Meski harga rumah terus naik dan lahan semakin sempit namun diperkirakan pasar perumahan di Indonesia masih akan mengalami peningkatan. Hal itu terutama didorong oleh karena faktor kebutuhan perumahan yang masih defisit (backlog) 8,5 juta unit.


    ‘’Setiap tahun terdapat tambahan kebutuhan rumah baru sekitar 800 ribu unit karena adanya pertambahan penduduk,’’ ujar Direktur Utama PT Bank Tabungan Negara (Persero), Iqbal Latanro dalam acara gathering akhir pekan lalu. Pasalnya, saat ini masih banyak pengantin baru yang tinggal di rumah mertua atau memilih tinggal di rumah kontrakan.

    Disisi lain, suplai perumahan yang dibangun pengembang maupun secara pribadi oleh masya-rakat (swadaya) masih sangat kecil. Pertahun rata-rata hanya terbangun 400 ribu unit rumah. Dengan demikian terjadi ketidak-seimbangan antara demand dan supply. ‘’Setiap tahun rata-rata terjadi penambahan backlog (defisit) sebesar 400 ribu unit rumah,’’ kata dia.

    Oleh karena itu, sebagai bank yang fokus dalam pembiayaan perumahan, BTN optimis pangsa pasar pembiayaan yang bisa diraih terus meningkat setiap tahun. Apalagi kontribusi pembiayaan perumahan (mortgage loans) terhadap Gross Domestic Bruto (GDP) di Indonesia hanya sekitar dua persen saja. ‘’Kita targetkan pembiayaan tahun ini meningkat 25-30 persen,’’ tuturnya.

    Hingga semester III tahun ini, BTN mencetak laba bersih tumbuh sebesar 84,26 dibanding periode yang sama tahun lalu (year on year), yaitu dari Rp324 miliar (QIII-2009), menjadi Rp597 miliar (QIII-2010). Sementara dari sisi kredit, BTN juga mencatat pertumbuhan mencapai yang sangat tinggi mencapai 29 persen, yakni dari Rp38,123 triliun (per 30 September 2009) menjadi Rp49,179 triliun (per 30 September 2010).

    Mengenai hal itu, Iqbal mengatakan, meskipun ekspansi kredit perseroaan cukup tinggi, tetapi perseroan tetap menjaga Non Performing Loans(NPL) kreditnya agar tetap sehat. NPL BTN per 30 September 2010 lalu tercatat 3,48 persen. ‘’Kami optimis dapat merealisasikan target-target yang telah dituangkan dalam RKAP tahun ini,’’ tukasnya.

    Dia mengungkapkan, Dana Pihak Ketiga (DPK) BTN hingga triwulan III tahun ini tumbuh sebesar 27,62 persen menjadi Rp43,029 triliun dari sebelumnya Rp33,717 triliun (QIII-2009). Dengan demikian menopang pertumbuhan aset perseroan sebesar 23,31 persen hingga triwulan III tahun ini, yakni dari Rp51,495 triliun (QIII-2009) menjadi sebesar Rp63,498 triliun (QIII-2010). ‘’Kita perkirakan pasar perumahan akan tetap tinggi tahun depan,’’ jelasnya.

    Sayangnya, survei residensial Bank Indonesia kuartal III-2010, penjualan properti di 14 kota utama menunjukkan penurunan yang cukup besar, mencapai 12,58 persen dibanding kuartal sebelum-nya.(wir/gem)


    sumber : riaupos.com

    0 komentar: Masih Perlukan 8,5 Juta Unit Rumah

    Posting Komentar