• ***************************************************
  • Isi form berikut ini untuk memasarkan properti Anda

    Judul
    Alamat
    LT/LB (m2)
    Lebar Depan (m)
    Posisi/Letak
    Harga (Rp.)
    Spesifikasi Bangunan
    Keterangan Lain
    Foto/Gambar
    Email / No.Telp
    Image Verification
    Please enter the text from the image
    [ Refresh Image ] [ What's This? ]

    Kredit Nganggur Tembus di Angka Rp296 Triliun

    Selasa, Februari 02, 2010 Pekanbaru Properti
    JAKARTA (RP)- Usaha sektor riil sepanjang 2009 terbukti minim ekspansi. Indikasinya, undisbursed loan atau kredit nganggur alias kredit yang sudah disetujui namun tidak terserap oleh pelaku usaha melonjak hingga tembus Rp296 triliun.

    Berdasar data publikasi Bank Indonesia (BI), jumlah kredit mubazir ini merupakan yang tertinggi sejak 2004.

    Direktur Perencanaan Strategis dan Hubungan Masyarakat BI Dyah NK Makhijani mengatakan, merujuk pada rekapitulasi data BI, kredit nganggur per akhir November 2009 mencapai Rp296,98 triliun. ‘’Naik 17,58 persen dibandingkan periode November tahun sebelumnya,’’ ujarnya di kantor BI Jakarta kemarin.

    Pada November 2008, kredit nganggur baru sebesar Rp252,57 triliun. Merangkak naiknya kredit nganggur juga bisa dilihat dari tren kenaikan bulanan sepanjang 2009. Pada Januari, fasilitas kredit yang tidak terserap nasabah ini sebesar Rp274,49 triliun. Angkanya sempat menurun pada Maret menjadi Rp267,47 triliun. Setelah itu, angka sedikit fluktuatif hingga mencapai Rp279,83 triliun pada Oktober 2009 dan kembali naik 6,1 persen di bulan November 2009.

    Dyah menyebutkan, angka kredit nganggur tertinggi terjadi di Bank Umum Swasta Nasional (BUSN) Devisa yang mencapai Rp113,09 triliun. Jika dibandingkan dengan total kredit yang disalurkan BUSN Devisa senilai Rp532,02 triliun, maka persentase kredit nganggur dengan kredit yang disalurkan oleh BUSN Devisa mencapai 21,2 persen.

    ‘’Kredit nganggur tertinggi kedua ada di bank BUMN,’’ lanjutnya. Data BI menunjukkan, kredit nganggur di bank pelat merah mencapai Rp111,65 triliun atau naik 6,7 persen dibandingkan posisi pada November 2008 yang sebesar Rp104,59 triliun.

    Kelompok Bank Asing menduduki peringkat ke tiga dengan kredit nganggur Rp45,99 triliun, diikuti Bank Campuran Rp13,73 triliun, Bank Pembangunan Daerah (BPD) Rp10,25 triliun, dan terakhir BUSN Non Devisa dengan kredit nganggur sebesar Rp2,25 triliun.

    Deputi Gubernur BI Muliaman D Hadad mengatakan, besarnya angka kredit nganggur menunjukkan masih lemahnya daya ekspansi sektor riil, seperti sektor industri manufaktur dan infrastruktur. (owi/kim/gem)


    0 komentar: Kredit Nganggur Tembus di Angka Rp296 Triliun

    Posting Komentar